Mencegah Diare: Kunci Utama Ada pada Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Diare masih menjadi masalah kesehatan yang signifikan di banyak negara, termasuk Indonesia. Meskipun sering dianggap sepele, diare dapat menyebabkan dehidrasi parah dan bahkan kematian, terutama pada balita dan lansia. Namun, kabar baiknya adalah diare sebagian besar dapat dicegah dengan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari.
PHBS adalah serangkaian perilaku yang dilakukan atas kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga menjadikan individu atau keluarga mampu menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. Dengan kata lain, PHBS adalah fondasi untuk menciptakan lingkungan yang tidak kondusif bagi penyebaran kuman penyebab diare.
Berikut adalah pilar-pilar PHBS yang sangat efektif dalam mencegah diare:
1. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan Air Mengalir: Ini adalah langkah pencegahan diare yang paling penting dan mendasar. Tangan adalah media utama penularan kuman dari satu objek ke objek lain, termasuk makanan dan minuman.
- Kapan harus CTPS? Setelah buang air besar/kecil, setelah memegang hewan, sebelum menyiapkan makanan, sebelum makan, setelah batuk/bersin, dan setelah bepergian.
- Bagaimana CTPS yang benar? Gunakan sabun dan air mengalir, gosok seluruh permukaan tangan, termasuk punggung tangan, sela-sela jari, dan di bawah kuku, minimal 20 detik, lalu bilas hingga bersih.
2. Penggunaan Jamban Sehat: Buang air besar sembarangan menjadi sumber penyebaran kuman penyebab diare yang sangat cepat. Jamban sehat yang tertutup dan bersih mencegah lalat atau serangga lain membawa kuman dari tinja ke makanan atau minuman.
- Pastikan jamban selalu dalam kondisi bersih.
- Gunakan air bersih untuk menyiram setelah buang air besar.
- Hindari buang air besar di sungai, kebun, atau tempat terbuka lainnya.
3. Pengelolaan Air Minum dan Makanan yang Bersih dan Sehat: Air dan makanan yang terkontaminasi adalah jalur utama penularan diare.
- Air Minum: Pastikan air minum yang dikonsumsi berasal dari sumber yang aman atau direbus hingga mendidih sebelum diminum. Simpan air dalam wadah tertutup dan bersih.
- Makanan: Cuci bersih semua bahan makanan sebelum diolah. Masak makanan hingga matang sempurna. Segera konsumsi makanan setelah dimasak atau simpan di lemari es jika tidak langsung dimakan. Tutup makanan dengan tudung saji untuk menghindari lalat dan kontaminasi lainnya. Hindari membeli jajanan yang tidak terjamin kebersihannya.
4. Memberantas Jentik Nyamuk dan Mengelola Sampah: Meskipun tidak secara langsung menyebabkan diare, lingkungan yang kotor dan banyak sampah dapat menjadi sarang lalat dan vektor penyakit lainnya yang secara tidak langsung dapat menyebarkan kuman. Pengelolaan sampah yang baik mencegah penumpukan sampah yang bisa mengundang lalat.
5. Menggunakan Air Bersih untuk Keperluan Sehari-hari: Selain untuk minum dan memasak, air bersih juga penting untuk mandi, mencuci tangan, dan membersihkan lingkungan. Pastikan sumber air yang digunakan bebas dari kontaminasi.
Dampak Positif PHBS dalam Pencegahan Diare:
Menerapkan PHBS secara konsisten akan:
- Memutus rantai penularan kuman: Dengan CTPS dan penggunaan jamban sehat, kuman tidak dapat berpindah dengan mudah.
- Meningkatkan kekebalan tubuh: Konsumsi makanan bersih dan bergizi mendukung sistem imun yang kuat.
- Menciptakan lingkungan yang sehat: Lingkungan bersih minim risiko penyebaran penyakit.
- Menghemat biaya pengobatan: Pencegahan jauh lebih murah daripada pengobatan.
Pencegahan diare bukanlah tugas individu semata, melainkan tanggung jawab bersama. Dengan menjadikan PHBS sebagai bagian integral dari gaya hidup kita, kita tidak hanya melindungi diri sendiri dan keluarga, tetapi juga berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera. Mari kita mulai dari diri sendiri, dari keluarga, dan ajak lingkungan sekitar untuk menerapkan PHBS demi Indonesia bebas diare!